This is My Jugle

Ketika Waktu Tak Bisa Dihentikan, Tulisan dan Potolah yang Bisa Mengingatkan.

This is My Jugle

Hari yang Tak Akan Bisa Seindah Hari Saat Kalian Masih Disini.

@RachmatRH

Sebuah Akun dari Masalalu yang Masih Bisa Menghubungkan Kita.

Kau Ada Disana

Meskipun Mereka Tak akan Tau, Kau Selalu Ada di Antara Mereka.

Disini

Semuanya Kudapatkan di Kelas Ini.

Selasa, 21 Oktober 2014

12 KARAKTER + ENTER

Hari mulai berganti hari baru lagi. Awal dimana aku memulai aktifitas seperti biasanya. Terbagun dari tidur awal malam tadi. Memulai dengan membuka laptop saat sebahagian besar orang mulai terlelap. Buka karena tugas ataupun apa-apa. Hanya dengan koneksi internet dan 12 karekater + enter yang menemani. “Facebook.com” 12 karakter + enter, lalu terbukalah semua berita tentang seseorang yang telah lama tak kujumpai. Seseorang yang 2 atau 3 tahun lalu aku kecewakan. Sampai saat ini wajahnya masih terbayang. Nama yang berisikan 17 karakter + 2 spasi disetiap penggalan katanya. Aneh, tapi telah terlanjur terjadi. Kadang ada beberapa memory yang sangat menghinaku saat kata kembali beberapa kali ternyiang lagi.

Mungkin ada juga kesadaran dalam diri ini, bukannya enggan untuk mau tapi aku malu. Aku yang mengecewakan lalu aku yang ingin kembali. Mukaku mau ditaruh dimana, lagipula ia sudah setingkat diatasku dan mungkin pemikiran orang akan berbeda jika itu terjadi. Mungkin aku akan terpadang mengejar sesuatu yang enak saja tanpa mau berusaha bersama. Terlebih lagi hari ini bukan hari dimana dia masih memiliki respon bagus untuk semua kata-kataku. 2 hari setelah dia menghapus semua pertamanaku dengan dia di semua jejaring social dan menambahkannya kembali aku sudah merasa kehilangan semuanya. Jika teringat lagi tetang masa SMA itu, aku bingung kenapa bisa begini. Cinta yang berawal dari tatapan Facebook tak kusangka bisa membekas sedalam ini. Hari-hari sederhana yang dulu kujalani tak kusangka bisa seawet ini dalam ingatan.

Apakah ini yang membuat tubuhku luntang lating tak berisi walaupun banyak makan? Apakah ini yang membuat otakku terus berpikir keras walaupun tak ada masalah? Dan apakah ini yang membuat memoryku tak bisa lagi banyak terisi oleh hal baru? Apakah ini??

Senin, 21 Juli 2014

Hari Bodoh Lagi

              Hari bodoh itu terulang lagi, kenapa selalu begini? Diasaat mereka bahagia dengan kehidupanya aku selalu bingung dengan kehidupanku sendiri. Mungkin ada banyak hal yang tak mampu aku ungkapkan apalagi kamu mengerti. Tapi sekedar angin lalu aku selalu datang saat semua butuh itu. Kadang aku tak bisa berkata tanpa sebuah arahan. Bukannya aku bisu, tapi ini alami.
                Semua hanya permainan, permainan yang tak perlu disadari sakitnya. Kembali ke hari bodoh ini, komitmen itu keluar lagi. Satu kalimat yang sama persis dengan yang keluar dua tahun lalu. Kata yang keluar akibat rasa yang terlalu memiliki. Mau apalagi hanya itu satu-satunya kalimat yang bisa mempersatukan kembali kebahagian. Meski aku kurang paham arti kebahagiaan itu bagaiamana, sama halnya dengan rasa sakit.
                Kalimat itu bukan akhir dari semua ini, karena kalimat itu hanya berfocus pada satu kata kalau kamu sadar. Nanti ketika hari itu tiba aku akan datang kembali menghapus kalimat itu. Karena tak banyak hal yang bisa kita terka dari sebuah kalimat singkat itu.

                Semua Ada Waktunya…..

Sabtu, 19 Juli 2014

Sejak Kapan?

Sejak kapan ya? Memang terlihat sangat bodoh. Kamu baru tau kan aku sebodoh itu. Hati ini merasakan banyak hal, telinga ini mendengar banyak hal, mata ini pun begitu terlebih lagi dengan otak ini. Mungkin kamu yang sebenarnya baru tau itu. Tapi apa? Aku menatapmu tajam tanpa tau lagi rasanya sakit itu bagaimana. Aku sudah lupa rasa sakit itu gimana. Rasanya ingin tertawa menyadari kalau aku sangat bodoh.
Banyak hal yang tak kamu sadari itu sangat berarti buatku. Lalu sekarang ketika, kamu telah dengannya kemudian kamu juga tau hati ini bagaimana anggap saja tak terjadi apa – apa. It’s so simple, toh aku sudah lupa rasanya sakit. Ada banyak hal yang tak bisa kita jelaskan, bahkan ketika kita merasa bisa menjelaskan.
Waktu itu bukannya berputar tapi akan berlalu. Hari ini bukannya akan berakhir tapi hanya berlajut. Hariku telah terisi senyumu selama ini. Meski aku tak tau mengambil sikap di depanmu, tapi aku selalu tau perhatianku jatuh ke siapa. Meski aku tak berharap banyak tapi aku selalu mimpi denganmu.

Ini tidak sakit kok, aku kuat. ^_^

Minggu, 20 April 2014

Sebuah Cerita di Sunyinya Malam Hari Itu

Saat aku tersesat kembali ke dalam perasaan ini. Sangat sulit rasanya ketika aku tau kamu berada sangat dekat denganku tapi terasa sangat jauh. Hari itu kamu kembali dari tempat rantauanmu untuk merayakan pesta pernikahan kakakmu. Bukannya kamu tak mengundang, kamu mengundang tapi aku malu datang sendirian kesana. Rasanya sangat miris ketika aku sengaja lewat didepan masjid yang sekaligus menjadi gedung pernikahan kakakmu. Jarak kita sekarang tidak lebih dari 100 meter dan aku masih saja merasa jauh. Aku rindu wajah itu, kembali lagi aku terdampar dalam perasaan hampa tak berpenghuni. Selalu aku mencari event untuk ketemu tapi tak pernah terwujudkan. 

Kenapa?


Apa memang tak ada lagi jalan kesana? 

Sekali lagi aku menyesal tidak datang ke acara itu. Harusnya demi ketemu kamu aku mampu menahan malu. Tapi kenapa selalu seperti ini, rasanya aku tak bisa lagi menjadi laki-laki. Apa rasa malu itu sudah terlalu besar menutupi rasa rindu ini. Dan saat kuliat mobilmu lewat di depanku 2 hari kemudian, aku tau kamu telah kembali ke perantauanmu. Kamu kembali tanpa meninggalkan jejak di alam hampaku.