Saat aku tersesat kembali ke dalam perasaan ini. Sangat sulit
rasanya ketika aku tau kamu berada sangat dekat denganku tapi terasa sangat
jauh. Hari itu kamu kembali dari tempat rantauanmu untuk merayakan pesta pernikahan
kakakmu. Bukannya kamu tak mengundang, kamu mengundang tapi aku malu datang sendirian
kesana. Rasanya sangat miris ketika aku sengaja lewat didepan masjid yang
sekaligus menjadi gedung pernikahan kakakmu. Jarak kita sekarang tidak lebih
dari 100 meter dan aku masih saja merasa jauh. Aku rindu wajah itu, kembali
lagi aku terdampar dalam perasaan hampa tak berpenghuni. Selalu aku mencari
event untuk ketemu tapi tak pernah terwujudkan.
Kenapa?
Apa memang tak ada lagi jalan kesana?
Sekali lagi aku
menyesal tidak datang ke acara itu. Harusnya demi ketemu kamu aku mampu menahan
malu. Tapi kenapa selalu seperti ini, rasanya aku tak bisa lagi menjadi
laki-laki. Apa rasa malu itu sudah terlalu besar menutupi rasa rindu ini. Dan saat
kuliat mobilmu lewat di depanku 2 hari kemudian, aku tau kamu telah kembali ke
perantauanmu. Kamu kembali tanpa meninggalkan jejak di alam hampaku.
Di kala hati masih trjaga untuk satu nama.
BalasHapusCiehh :)
hahaha iya kasian. maumi diapa.
BalasHapus